Embun Pagi yang Mencintai Rerumputan

Daftar Isi
pexels/Elias Tigiser


Di sepertiga fajar yang sunyi,
Embun jatuh perlahan, setia mengalir,
Menghampiri rumput-rumput yang menanti,
Dalam pelukan dingin, tak ingin berakhir.

Setiap tetesnya merangkai cinta,
Mengisi celah daun yang rindu,
Menyentuh lembut tanpa suara,
Seperti bisikan angin yang syahdu.

Rerumputan tersenyum dalam diam,
Menyambut kehadiran embun yang lembut,
Mereka tahu, cinta ini takkan tenggelam,
Di antara pagi yang sejuk, membeku dalam kabut.

Namun saat mentari muncul di ujung hari,
Embun pergi, terhapus perlahan,
Tapi cintanya tetap abadi,
Menjadi kenangan di dalam rerumputan.


@andpisanggoreng, 09 September 2024