Kereta Mimpi
Aku tidak akan mengatakan bahwa kumpulan puisi ini bagus dan layak kalian beli. Puisi itu hati. Bagus itu selera.
Aku justru menyarankan untuk tidak membeli kumpulan puisi ini, jika kalian tidak menyukainya. Apalagi kalau beli hanya untuk selfi. Kasihan sekali (puisi) 😅
Puisi-puisi dalam buku ini paling banyak kutulis di atas meja jahit. Sisanya kutulis di galengan sawah, dan jalanan pusat kota Nganjuk.
Aku penjahit yang terkadang masih mburuh tani. Kebetulan saja, impianku memang kubebaskan melampaui langit yang biasa kita tatap. Biar saja orang menyebutku gila.
Aku pernah bercita-cita duduk sejajar dengan para penulis skenario dan sutradara beken di negeri ini dan terlibat dalam project film atau serial-serial dengan rating teratas. 😂😂😂😂😂 (kita 'Hamin-i' saja impian tukang jahit yang satu ini).
Ya, seliar itulah imajinasi yang kutuang dalam kumpulan puisi ini.
Jika kita soroti sedikit saja tentang isinya;
Puluhan di antaranya adalah puisi yang pernah di muat beberapa media. Ada juga puisi remaja yang bahkan merah muda. Aroma kopi pasti ada. Sedikit politik dan kesenjangan sosial. Anjal di gerbong kereta sudah pasti ada.
Sangat variatif karena kuambil acak dari tabungan puisi-puisiku yang kutulis sejak 2012-2023.
SEPILL tiga puisi dari 70-an puisi yang ada di dalamnya, bolehlah.
Varian Kopi
ia gontai diantara deburan nyinyir
yang katanya telah mendua semenjak kecanduan kopi anyir
konon campurannnya darah tega dan dusta
sekalian saja pesan kopi durhaka atau kopi kaya raya
lurus bukan lagi tujuan sekarang
semua tentang kebaikan mendadak hilang
terlalu banyak varian kopi
dan kita lupa bahwa kopi ternikmat adalah kopi murni
2021
Hujan Hari Ini
Di emperan gedung film yang terbengkalai
Jarum-jarum cair dari langit memaksa kita berhenti di sini
Kita bersitatap tanpa ucap, terpaan angin membelokkan arah hujan di matamu
Keringat tidak mau kalah dengan guyuran hujan membasah di balik bajuku
Hujan berhenti dan kita pulang
Dengan pasangan masing-masing
2021
Hujan Sore Ini
Air dari langit luruh begitu saja, sejak senyummu kian kembang
Andai kita tak terjebak, tak mungkin kita bersitatap lama
Halte yang indah, dengan rambutmu yang mulai basah
Angin nakal makin tak tentu arah, membawa air hujan yang kian meliar
Memang
Tak ada kata
Tapi
Ini kunikmati
Cukup saling tatap saja
Toh, aku dengan bebas tetap bermain catur di dadamu
Demikian kau, bulat bola matamu menyimpan banyak rasa yang sedang kautumpah ke dadaku
Sore ini bukan sore biasa, karena kucium lagi semerbak aroma ketidakpedulian pada keadaan
Aih, jangan pernah cukupkanlah permainan ini
Sebenar aku nyaman bermain catur di dadamu
Biar langit tetap gelap dengan juntaian airnya, yang penting bola matamu tetap di sini, menyuguh berbagai rasa tentang ketidakpedulian
Yang penting kita puas.
2017
Harga dalam masa PO (satu minggu dari sekarang) Rp 49.000
Setelah masa PO berakhir Rp 56.000
Jangan dibeli, ya! Apalagi kalau hanya untuk selfi. 😂😂😂😂😂
Ingin beli bukunya di sini